Halamantoday.com, Pesisir Barat– Nasib daerah kita untuk lima tahun ke depan ditentukan pada 27 November 2024 mendatang .Partisipasi kita, sebagai warga Negara yang baik akan sangat dibutuhkan dalam mensukseskan event besar ini. Suara kita akan menjadi penentu.
Jika kita memilih orang yang tepat, maka bisa dipastikan, tugas dan amanat rakyat akan terpenuhi. Sebaliknya,kita harus siap untuk merasakan hal yang sama seperti sebelum-sebelumnya, jika pilihan kita berada pada orang-orang yang salah.
Terkait menentukan pilihan, sudah seharusnya kita bersikap cerdas dalam memilih,jangan karena godaan rupiah yang jumlahnya sedikit membuat kita lupa nasib bangsa ini ke depan.
Kita boleh saja mendukung seseorang untuk kita jagokan, tapi harus tetap pada koridor yang benar. Sekali lagi jangan asal pilih.
Hal yang menarik menjelang Pilkada saat ini yakni adanya isu putra daerah. Seperti yang terlihat di Pesisir Barat Lampung.
Sebelum kita melangkah terlalu jauh, ada baiknya jika kita mengetahui makna “Putra daerah” itu sendiri.
Seorang calon pemimpin yang berasal dari putra daerah diharapkan dapat lebih memahami serta mewakili aspirasi dan kepentingan masyarakat setempat secara lebih baik.
Ibarat rumah, tentu si penghuni rumahlah yang lebih paham seperti apa kondisi rumahnya, seluk beluknya, hingga apa saja masalah yang terjadi didalam rumahnya sendiri.
Sementara tamu yang hanya datang sebentar, apakah lebih paham kondisi rumah tersebut dibanding si pemilik rumah?
Seperti itulah analogi sederhananya kenapa harus putra daerah yang memimpin Kabupaten yang berjuluk Negeri para sai batin dan ulama tersebut .
Kabupaten termuda di Lampung ini memiliki ragam keunikan tersendiri, mulai dari masyarakatnya beragam, suku dan agama yang hidup berdampingan secara damai, belum lagi terkait adat istiadat yang terdiri dari 16 Sai Batin Marga.
Sebagai Kota Tua di Lampung yang tertinggal dan menyandang julukan ‘Negeri para Sai Batin dan ulama’ tentu saja pemimpin yang dibutuhkan yakni tipe pemimpin yang paham karakter masyarakatnya. Bukan calon pemimpin hasil Naturalisasi.
Untuk memahami permasalahan di Pesisir Barat tidak cukup hanya berkaca pada kota Krui saja. Jauh di pelosok sana, banyak berbagai macam persoalan yang sangat minim perhatian pemerintah. Kondisi pemerataan pembangunan yang tidak berjalan,inilah yang kerap dikeluhkan masyarakat.
Belum lagi akses pasilitas kesehatan yang belum memadai, dimulai dari fasilitas Rumah Sakit Umum yang masih minim. Bahkan hanya sekedar untuk transfusi darah saja masyarakat Pesisir Barat harus dirujuk ke Rumah Sakit luar daerah agar bisa mendapatkan perawatan.
Kondisi ini sangat memilukan di tengah kegelamoran yang ditunjukkan oleh sejumlah pejabat. Inilah konsekuensi jika pemimpin hanya berkutat pada aktivitas formalitas simbolistik belaka yang kemanfaatannya tidak menyentuh masyarakat sipil.
Belum lagi kita berbicara fasilitas pendidikan yang masih jauh dari kata ideal.
Kita harus jujur jika ditanya, siapakah yang memiliki rasa memiliki yang besar untuk Pesisir Barat? Tentu saja putra daerah yang notabenenya sudah lama tinggal dan menetap di daerahnya sendiri.
“Ibaratkan rumah, pemilik rumahlah yang tentu saja lebih peduli dibandingkan tamu”
Untuk itu dalam konteks ini penting bagi putra daerah asli Pesisir Barat untuk mengambil momentum agar dapat memimpin daerahnya sendiri.
Hal ini tidak hanya untuk memastikan representasi yang kuat dari masyarakat tetapi juga untuk memperkuat identitas dan keberagaman budaya yang ada.
Sebagai daerah yang kaya akan keberagaman suku dan budaya Kabupaten Pesisir Barat memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang dan maju.
Oleh karena itu Sekali lagi saya ingin garis bawahi bahwa putra daerah Pesisir Barat penting untuk menjadi pemimpin di negerinya sendiri, karena akan mampu memahami dan mewakili kepentingan masyarakat setempat.
Hal ini juga akan memperkuat rasa kebanggaan dan identitas masyarakat Pesisir Barat terhadap daerahnya sendiri Dalam konteks proses carding culture.
Dengan memberikan kesempatan kepada putra daerah asli untuk memimpin akan tercipta lingkungan yang inklusif dan menghargai perbedaan sebagai kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan.
Oleh karena itu penting bagi masyarakat Pesisir Barat untuk memilih pemimpin yang benar-benar mewakili dan memperjuangkan kepentingan masyarakat.
Saatnya kita harus bersatu, berdiri teguh dan BERANI mengatakan Pesisir Barat harus Bangkit.
Mari kita jaga tanah leluhur kita Bumi para sai batin dan ulama ini. Masa Depan Pesisir Barat ada di tangan kita,Jangan sampai kita menyesal dikemudian hari. (red)